PENERAPAN E-COMMERCE DAN BISNIS PADA GOJEK

PENERAPAN E-COMMERCE DAN BISNIS PADA GOJEK

E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
Perkembangan teknologi informasi menjadi sebuah faktor pendorong bisnis berbasise-business. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan seluruh jaringan komputer, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Sebuah perusahaan yang menggunakan jaringan internet dapat menjalin hubungan dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan bisnis berbasise-businessse hingga istilah e-businesspun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.
Dewasa ini, tanah air mulai marak membahas fenomena Go-Jek, Siapa yang menyangka ojek yang biasanya hanya bisa didapati pada pos-pos tertentu itu kini bisa membentuk sebuah jaringan terintegrasi yang melayani masyarakat dengan cepat. Kesederhanaan ide Go-Jek telah menjadikan sebuah kekuatan yang brilian. Ide brilian ini juga yang kini telah mengantarkan Go-Jek meraih berbagai penghargaan nasional maupun internasional. Selain itu, tentu saja Go-Jek mampu menyerap banyak pelanggan dengan sangat cepat. Pelanggan jasa ini umumnya berasal dari berbagai kalangan dari berbagai latar belakang yang saat ini umumnya masih berstatus warga jabodetabek. Mulai dari pebisnis, pengusaha hingga ibu rumah tangga dan pelajar, para pelanggan ini rela mengeluarkan uang yang lebih tinggi dari harga ojek pada umumnya dikarenakan pelayanan yang memuaskan. Dengan memaksimalkan teknologi dan pelayanan pelanggan melalui sebuah web aplikasi, Go-Jek telah menjadi altertif kendaraan umum yang mampu mengakomodir kebutuhan para konsumen, yakni jasa pengantaran orang atau barang yang murah, aman dan cepat.
Fakta menarik dari Go-Jek adalah kenyataan bahwa usaha ini berkembang begitu cepat melalui peranan penting teknologi. Go-Jek menggunakan jasa internet untuk memasarkan pelayanan mereka, termasuk untuk pemesanan jasanya. Selain itu, Go-Jek juga memberikan pilihan pelayanan yang diinginkan. Mereka memaksimalkan kehadiran mereka lewat beragam social media popular di Indonesia seperti facebook, twitter, dan instagram untuk menyebarluaskan jasa mereka dari akun social media satu ke akun social media lainnya. Mereka juga bekerja sama dengan situs-situs belanja online untuk mengantarkan barang hasil belanja pembeli yang mau menggunakan jasa ojek untuk menghemat waktu pengantaran barang. Penggunaan teknologi dan internet ini menjadi sebuah revolusi bagi dunia jasa pesan ojek di wilayah jabodetabek. Kemudahan sistem pemesanan dan layanan telah menjadikan jasa ini mudah di kenal orang.
Inefisiensi jasa ojek konvensional menjadi peluang bagi Go-Jek untuk berinovasi menciptakan layanan jasa dengan menggunakan aplikasi yang bersifat realtime yang kini menjadi pilihan masyarakat urban. Go-Jek juga telah berhasil menciptakan imej di mata masyarakat, merubah mindset masyarakat serta menciptakan gaya hidup baru dalam menggunakan transportasi umum.
Harapan kedepannya Go-Jekakan segera memperluas wilayah jangkauan, memperbaiki sistem pemasarannya serta mengembangkan aplikasi mobile yang dapat diunduh sehingga pelanggan mereka dapat dengan cepat memesan jasa ojek terutama di saat darurat. Berbagai layanan tersebut saat ini telah dirancang untuk memanjakan para konsumen. Kemudahan layanan, ketepatan waktu, dan kepuasan pelanggan merupakan kunci Go-Jek sebagai jasa alternatif pesan Ojek.

Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah bagaimana sistem e-businessyang terintegrasi dengan aplikasi dapat diterapkan oleh perusahaan Go-Jek.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain:
1. Mengidentifikasi perusahaan Go-Jek
2. Menganalisis sistem e-business yang diterapkan perusahaan Go-Jek
3. Menganalisis layanan jasa Go-Jek yang berbasis aplikasi
4.
TINJAUAN PUSTAKA
E-business
Fenomena e-business telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di Negara-negara maju maupun di Negara-negara berkembang. Hal ini terjadi karena dengan adanya e-business, proses dan system bisnis (pertukaran barang atau jasa) menjadi lebih baik dibandingkan dengan cara-cara terdahulu (konvensional).

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mengakibatkan terjadinya revolusi di dunia perdagangan dan industry. Jika dahulu tranksaksi bisnis yang harus dilakuakn secara tatap muka, melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik, maka pada saat ini transaksi dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja secara fleksibel (tanpa harus bertemu muka), dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik dan internet, dimana proses pembayaran dilakukan melalui mekanisme transfer informasi keuangan. Transaksi melalui Internet ini lebih dikenal dengan nama e-commerce dan e-business. Secara umum e-commerce diartikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik/computer. Intinya jika tersedia sumber daya fisik atau proses bisnis yang saat ini dapat didigitalisasikan, maka disitulah kesempatan konspe e-business dapat diimplementasikan.
Definisi e-business begitu banyak terdapat pada literature maupun internet, ini menandakan bahwa e-businesssemakin berkembang. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill).
2. Menurut Kalakota dan Robinson (Kalakota, 2001) menuliskan bahwa e-business adalah sebuah paduan yang kompleks antara proses-proses bisni, aplikasi-aplikasi perusahaan dan beberapa struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu model bisnis yang memiliki performasnsi yang jauh lebih baik dari keadaaan sebelumnya.
3. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dandata yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002).
4. Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O?Brien & Marakas (2008) menyatakan bahwa e-business merupakan pemanfaatan jaringan elektronik dan teknologi-teknologi yang berkaitan untuk membolehkan, memperkuat, meningkatkan, merubah, atau menemukan suatu proses bisnis atau system bisnis yang mempunyai nilai yang lebih menguntungkan pelanggan saat ini ataupun pelanggan potensial.
5. Definisi lainnya menurut O?Brien & Marakas dalam bukunya Management Information System (2008) menyatakanbahwa e-business adalah penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan memberdayakan proses bisnis, e-commercedan kolaborasi dengan mitra bisnis seperti hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan bisnis lainnya. Pada dasarnya e-business dapat dikatakan secara umum adalah pertukaran suatu nilai secara online.
Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan di atas maka dapat kita dapat menggabungkannya dalam bentuk definisi yang lebih sederhana dan mudah dipahami, tentunya dengan melihat kesamaan yang ada pada tiap definisi – definisi di atas, kesamaan dari tiap definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan. Berikutberikut adalah sudut pandang yang diperhitungkan dalam menggabungkan definisi e-bussines, antara lain :
1. Pelaku e-business (organisasi, perusahaan, pelanggan, pemasok, rekan bisnis, pekerja)
2. Sumber Daya yang digunakan
Ø Teknologi Informasi dan Komunikasi
Ø Komputer dan data yang terkomputerisasi
Ø Internet
Ø Kegiatan Sasaran
Ø Kegiatan Bisnis
3. Keuntungan menggunakan e-bussines
· Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional sehingga meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
· Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
· Meningkatkan keefektifan dan keefisienan perusahaan sehingga menurunkan biaya operasional (operating cost).
· Melebarkan jangkauan (global reach).
· Meningkatkan customer loyality.
· Meningkatkan supplier management.
· Memperpendek waktu produksi (efisiensi)
· Mempermudah dalam pengelolaan asset perusahaan
· Meningkatkan komunikasi semua stakeholders.
Dengan demikian, maka pengertian e-business dapat difenisikan adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan—dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, yang pada akhirnya dapat meningkatan produktivitas dan profit.
Perusahaan dapat mengandalkan aplikasi e-business untuk (1) reengineer proses bisnis internal, (2) implementasi system e-commerce terhadap konsumen dan supplier, (3) memajukan kolaborasi perusahaan antara timbisnis dan kelompok kerja.

Gambar 1 Penggunaan aplikasi e-business saat ini
Namun disamping keuntungan yang diperoleh, juga terdapat kelemahan dalam penggunaan e-bussines:
· Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Misalnya seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
· Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
· Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
· Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem keuangan atau perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
· Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
· Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Bagaimana dampak e-business terhadap usaha kecil juga diteliti oleh Dulipovici(2002) untuk kasus di Kanada. Semua variabel independen, termasuk penggunaan internet berpengaruh terhadap semua variabel dependen, termasuk (1) peningkatan kinerja dibandingkan tahun lalu, dan (2) perkiraan peningkatan kinerja tahun depan. Variabel independen tersebut meliputi penggunaan internet (variabel biner yaitu menggunakan atau tidak menggunakan internet),provinsi, sektor industri, umur perusahaan, jumlah karyawan, serta lokasi usahanya apakah di kotaatau di desa.
Aplikasie-business dalam sektor jasa (e-service) juga berkembang pesat. Berbagai perusahaan jasa seperti bank, broker saham, telah melakukan penjualan online bahkansebelum berkembangnya internet. Faktor pemicu utamanya adalah adanya peluang untuk melakukan digitalisasi keseluruhan proses operasi jasa. Beberapa contoh e-service yang berkembang pesat meliputi:
o Industri pariwisata dan biro perjalanan
o Internet Job Market
o Real Estate
o Perdagangan Saham Online
o Internet Banking
o Lelang online
o Online Publishing
Jasa-jasa lainnya seperti aplikasi e-business industri jasa antara lain: virtual universities atau e-university dan yang saat ini sedang melanda di ibu kota Indonesia adalah pemesanan ojek online (Gojek).

Sumber http://elearningjacky.blogspot.com/2016/10/penerapan-e-commerce-dan-bisnis-pada.html